Akulah Sebab dan Akibat

Kolaborasi hari keempat bersama Insany C. Kamil

.

Terbaring lemah aku di atas kasur tua dalam kamar ukuran 3×3 meter kepunyaanku. Mungkin bagi sebagian teman-temanku ini tak layak disebut kamar tapi lebih tepatnya ini adalah gudang. Iya kadang aku pun berpikir seperti itu, kala mata ku menangkap semua barang yang tak beraturan dalam ruang ini. Terselamatkanlah ini disebut kamar hanya oleh sebab ada kasur tua yang menipis tiap tahunnya “menghiasi” sudut ruangan ini. Continue reading

Mendung

476376_副本

Kolaborasi hari pertama dengan kak Puterena Grasti

.

“Adakah mendung yang tak mengisyaratkan kepedihan? Adakah kepergian yang tidak diiringi tangisan?”

Aku mencuri lihat atasanku di ruangannya dari kubikel milikku. Kendati kelambu kremnya sedikit manangkup, aku masih mampu mengamati geriknya. Dia menyesap espresso buatanku lamat-lamat. Komputer di mejanya tak terjamah. Alih-alih mengerjakan sesuatu, yang dia lakukan hanyalah memandang dinding kaca yang menghadap luar gedung. Continue reading